Kamis, 07 Juni 2012

Achmad Alimy 09 : 43 pm on juny 07, 2012 Permalink | Reply Tags: Sholat malam ( 6 ), sunnah ( 9 ), sunnah Rasulullah SAW, Tahajjud ( 11 ), witir ( 12 ) tata cara tahajjud ala Rasullullah SAW Tentu sudah banyak trit membahas keistimewaan & manfaat shalat tahajjud. Mulai dari memberikan ketenangan batin, hingga penyembuhan terhadap penyakit2 lahiriah seburuk kanker. Besarnya fadillah shalat tahajjud tsb tentu membuat tidak sedikit diantara kita terketuk melaksanakannya. Namun, sayangnya tidak sedikit pula diantara kita yg terlupa, atau bahkan belum mengetahui sama sekali bagaimana tata cara shalat tahajjud sesuai sunnah Rasullullah SAW (shalawat dan salam selalu utk Beliau).


  • Achmad Alimy 09 : 43 pm on juny 07, 2012 Permalink | Reply
    Tags: , sunnah Rasulullah SAW,    

    tata cara tahajjud ala Rasullullah SAW 

    Tentu sudah banyak trit membahas keistimewaan & manfaat shalat tahajjud. Mulai dari memberikan ketenangan batin, hingga penyembuhan terhadap penyakit2 lahiriah seburuk kanker. Besarnya fadillah shalat tahajjud tsb tentu membuat tidak sedikit diantara kita terketuk melaksanakannya. Namun, sayangnya tidak sedikit pula diantara kita yg terlupa, atau bahkan belum mengetahui sama sekali bagaimana tata cara shalat tahajjud sesuai sunnah Rasullullah SAW (shalawat dan salam selalu utk Beliau).

    catatan:
    Sudah barang tentu shalat Rasulullah tidak dapat persis disamai dari segi kualitas, misalnya saja, beliau berdiri membaca ayat hampir 50 ayat dalam satu raka’at, belum termasuk rukuk dan sujud Beliau yang lamanya sama dengan 50 ayat tsb. Sehingga wajarlah –sesuai kesaksian Aisyah ra.– bahwa Rasulullah SAW shalat hingga kaki Beliau bengkak….  
    1. Tidur terlebih dahulu
    mengapa sebaiknya tidur dulu ?Supaya ketika tahajjud kita tidak terlalu ngantuk, kecuali agan2 yg biasa begadang , maka kita dianjurkan tidur terlebih dahulu. Di zaman yang serba canggih ini tentu sangat mudah bagi kita untuk dapat bangun tepat waktu. Kita gampang saja nyetel alarm henpon pada jam sepertiga malam terakhir agar kita mendapati waktu tahajjud yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu:
    Dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: “Shalat yang paling disukai oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala adalah shalatnya Nabi Dawud ‘alaihissalam. Dan puasa yang paling disukai oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala adalah puasanya Nabi Dawud. Beliau biasa tidur seperdua malam dan shalat pada sepertiganya, kemudian tidur lagi seperenamnya. Dan beliau berpuasa satu hari dan tidak berpuasa satu hari.” (HR Bukhari)
    2. Bangun pada sepertiga malam terakhir
    Jika 1 (satu) malam dihitung sejak masuk waktu Isya dan berakhir pada masuk waktu Subuh, yang berarti 1 malam = 9 jam, maka ini berarti sepertiga terakhir malam berada pada jam 01:30AM hingga 04:30AM. Wallahu ‘alam…Setelah bangun, segera bersiwak/menggosok gigikemudian berwudhu….anjuran untuk menggosok gigi tsb berasal dari hadits mutafaq‘alaihi: Dari Hudzaifah ia berkata bahwa apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun untuk melaksanakan shalat Tahajjud, beliau menggosok giginya dengan siwak.” [HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad Darami]
    JUMLAH RAKA’AT
    Tahajjud hendaknya diiringi dengan Witir. Karena itu kitapun berpendapat bahwa Witir ini harus menyertai Tahajjud, yaitu dengan jumlah raka’at maksimal 11 (sebelas) yang terdiri dari;
    Shalat Tahajjud sebanyak 10 (sepuluh) raka’at dengan setiap dua raka’at maka satu salam. Berarti ada lima kali salam.
    Shalat Witir sebanyak 1 raka’at dengan satu salam.
    Dari Qasim bin Muhammad, katanya dia pernah mendengar Aisyah berkata: “Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam 10 raka’at. Kemudian beliau Witir 1 raka’at. Sesudah itu shalat sunat Fajar 2 raka’at. Jadi jumlahnya 13 raka’at.” [HR Muslim]
    Dari Jabir katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya orang. Tanyanya: “Shalat (malam) bagaimanakah yang lebih baik?” Rasulullah menjawab: “Yang lama berdirinya.” [HR Muslim]
    …masih banyak lagi hadis shahih lainnya dari Bukhari dan Muslim yang menyebut tentang anjuran mengerjakan Tahajjud bersamaan dengan Witir yang jumlahnya adalah 11 (sebelas) raka’at. (10 Tahajjud + 1 Witir).
    Kemudian jika ada yang bertanya, bolehkah melebihi dari 11 raka’at??? Maka kita katakan Rasulullah sudah mencontohkan cukup 11, meskipun sebenarnya kita mampu lebih dari itu. Namun yang utama dari pahala shalat adalah kekhusyuan, bukan jumlah bilangan raka’at.
    PELAKSANAAN SHOLAT TAHAJJUD
    Berniat
    Membaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram
    Membaca Al Fatihah
    Seusai membaca Al Fatihah, ayat-ayat yang dibaca adalah:
    • Tahajjud ke-1 > Al-Baqarah: 284-286 dan Al-Ikhlas
    • Tahajjud ke-2 > Ali Imran dan Al-Ikhlas
    • Tahajjud ke-3 > Al Kahfi: 102-110 dan Al-Ikhlas
    • Tahajjud ke-4 > Ayat Qursy dan Al-Ikhlas
    • Tahajjud ke-5 > Al-Lail dan Al-Ikhlas
    • Saat witir, setelah Al Fatihah, surah yg dibaca adalah surah Al-A’laa
    Ayat-ayat tsb tentu saja ada keutamaannya tersendiri sebagaimana ada dalam sabda Rasul, namun jika belum hafal ayat-ayat/surah-surah tsb, maka sebaiknya kita membaca ayat-ayat yang pendek yaitu Ayat Qursy dan Qulhu (Al-Ikhlas) pada semua rakaat Tahajjud (pendapat lain yaitu Al-Kafirun dan Al Ikhlas). Dan gabungan dua surah Muawidzat pada shalat Witir yaitu An-Naas dan Al-Falaq.
    SETELAH SHALAT TAHAJJUD
    Setelah selesai mengerjakan Tahajjud, kita boleh berzikir istigfar dan lainnya sebagaimana pada zikir shalat.
    Atau kita dapat langsung berdoa dengan bacaan sesuai yg diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari berikut ini:
    artinya:
    Ya Allah, bagiMU segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. BagiMU segala puji. Engkau raja penguasa langit dan bumi. BagiMU segala puji Pemencar cahaya langit dan bumi. BagiMU segala puji, engkaulah yang hak, dan janjiMU adalah hak dan perjumpaanMU adalah hak, dan firmanMU adalah hak, dan sorga adalah hak, dan neraka adalah hak, dan nabi-nabi adalah hak, dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam adalah hak, dan hari kiamat adalah hak.
    Ya Allah kepadaMU kami bertawakkal, kepadaMU kami kembali, dan kepadaMU kami rindu dan kepadaMU kami berhukum. Ampunilah kami atas dosa-dosa yang sudah kami lakukan dan dosa yang terdahulu, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan.
    Engkaulah Tuhan yang Awwal (Permulaan) dan Akhir. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan Alam semesta. Tiada daya dan kuasa melainkan kepunyaan Allah.
    Dan untuk shalat Witir, setelahnya kita boleh berdoa atau berzikir atau kembali tidur. Para ulama Syafi’i berpendapat bahwa tidak ada batasan berdoa, baik itu dengan bahasa Arab maupun dengan bahasa ibu, karena ALLAH tentu lebih mengetahuinya walaupun hanya dalam hati.
    ======
     
    • Achmad Alimy 09 : 43 pm on Juny07, 2012Permalink | Reply
      Tags: , sunnah Rasulullah SAW   

      Membaca Surat Al-Kahfi di Malam Jum’at Menurut Kiai NU 


      shalawat
      Surat Yaasin menjadi bacaan favorit kaum muslimin Indonesia setiap malam Jum’at, khususnya jama’ah Jam’iyyah terbesar di negeri ini Nahdlatul Ulama (NU). Di samping mengharap pahala dari Allah dan meraih fadhilah surat Yaasin, juga sebagai syi’ar untuk memuliakan hari Jum’at, hari paling mulia di sisi AllahSubhanahu wa Ta’ala.
      Bagi warga Nahdiyyin, seolah-olah hari Jum’at tidak bisa dipisahkan dari surat Yaasin. Hampir di semua masjid, selepas maghrib hingga habis Isya’, ramai terdengar lantunan surat Yaasin. Bahkan gemanya juga merambah ke rumah-rumah. Sehingga terkesan adanya penghususan malam Jum’at dengan surat Yaasin. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam pernyataan umum beliau melarang untuk menghususkan malam Jum’at dengan amalan tertentu, kecuali ada hadits shahih yang menghususkannya. (Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Muslim dalam shahihnya dari Abu Hurairah).
      Orang yang mengamalkan surat Yaasin pada malam Jum’at beranggapan bahwa dengan membacanya telah melaksanakan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, mendapatkan keberkahannya, dan memperoleh pahala yang berlipat. Di sisi lain terdapat sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membaca surat al-Kahfi. Namun sayang, sunnah ini belum membudaya dan memasyarakat. Sehingga ketika disampaikan sunnah ini banyak yang merasa aneh.
      Bagaimana sebenarnya hukum membaca surat Al-Kahfi menurut Kiai Nu? Berikut ini kami cantumkan jawaban KH Muhyiddin Abdusshomad, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam dan menjabat sebagai Ketua PCNU Jember. (More …)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar