Selasa, 16 Oktober 2012

SESUATU YANG HARUS DIMENGERTI BAGI SETIAP PASANGAN


Manakah Organ Seks yang Paling Kuat pada Wanita

Achmad Alimy
Jumat, 12/10/2012 19:30 WIB

(Foto: Thinkstock)
 Pria mungkin telah melakukan beberapa sentuhan pada titik-titik sensual wanita agar wanita lebih bergairah untuk seks, tetapi mengapa hal tersebut kurang bekerja? Pria mungkin melupakan bahwa organ seks yang paling kuat pada wanita adalah otaknya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Society for Women’s Health Research (SWHR), disfungsi seksual pada wanita kerap sekali terjadi. Sekitar 75 persen wanita memiliki libido yang terlalu rendah dan sementara hanya 14 persen wanita yang menemui dokter untuk mengatasi masalah ini.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa sebenarnya organ tubuh yang paling penting ketika berhubungan seks adalah otak. Otaklah yang mengatur rendahnya libido, sehingga memiliki otak memiliki fungsi seksual yang sangat penting.

"Akar dari keinginan bercinta wanita sangatlah kompleks, namun diperkirakan dimulai di otaknya," kata Laura Berman, LCSW, Ph.D., pakar seks dari SWHR, seperti dilansir empowher, Jumat (12/10/2012).

Otak juga bukan hanya sebagai pusat pikiran dan emosi, tetapi merupakan rumah bagi sistem saraf yang kompleks, hormon dan bahan kimia lainnya yang dapat mempengaruhi hasrat seksual.

SWHR melakukan riset untuk menciptakan situs internet khusus yang dapat diakses untuk menstimulus otak wanita agar meningkatkan gairah seksualnya. Situs tersebut akan berisi hal-hal yang menarik, faktual, dan informatif serta bebas dari hal-hal yang merendahkan wanita.

Selain itu juga diupayakan untuk melengkapi situs dengan konten yang membuat wanita dapat mempelajari lebih lanjut tentang tubuhnya.

Anda dapat menstimulus otak dengan berbagai informasi sehat untuk meningkatkan gairah seksual dan dapat menghangatkan kembali hubungan seksual dengan pasangan.

Ngobrol Itu Perangsang yang Luar Biasa

Achmad Alimy
Jumat, 05/10/2012 20:00 WIB

(Foto: Thinkstock)
 Wanita dikenal tak banyak omong soal seks, bahkan pada pasangannya sendiri. Terkadang untuk memastikan agar para pria tahu apa yang pasangannya inginkan, mereka harus mempelajari atau menebak-nebak sendiri dari perilaku si pasangan, terutama ketika berada di atas ranjang.

Untuk itu simak 7 rahasia seks yang wanita ingin pasangannya tahu sekaligus untuk menjawab keingintahuan pria tentang hal-hal yang perlu dilakukan agar pasangannya terpuaskan di atas ranjang seperti halnya dilansir dari timesofindia, Jumat (5/10/2012).

1. Ngobrol itu perangsang yang luar biasa
Banyak wanita yang mengakui ngobrol dengan pasangan saja merupakan afrodisiak atau perangsang yang luar biasa. Bagi mereka, berbicara sembari merasakan kasih sayang dari pasangan adalah hal yang sangat penting. Obrolan yang mengasyikkan saat jalan-jalan bareng atau bersantai bersama itu pun akan berujung pada aktivitas seksual dengan pasangan.

2. Wanita sering mengkhawatirkan penampilannya
Bagi pasangan yang sudah tinggal bersama dalam waktu lama, terkadang wanita merasa kurang menarik lagi bagi pasangannya. Itulah kenapa beberapa wanita lebih memilih telanjang dalam kegelapan atau mematikan lampu terlebih dulu.

Tapi pria yang perhatian tentu akan merasakan kecemasan semacam ini. Anda pun tak perlu berbohong. Katakan dengan sejujurnya apakah dia masih cantik atau tidak lagi, namun jangan katakan juga jika si dia sudah tak menarik lagi. Katakan kepadanya hal lain apa yang membuat si dia tetap menarik di mata Anda.

3. Bagi wanita seks tak dapat dipisahkan dengan aspek kehidupannya yang lain
Di sisi lain, pria cenderung lebih bisa terkotak-kotak, artinya stres akibat pekerjaan atau urusan lainnya takkan mempengaruhi aktivitas seksualnya. Wanita butuh mood yang bagus agar bisa bercinta sekaligus mendapatkan kepuasan dari aktivitas itu.

Perlakuan pasangan di luar ranjang juga memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap respons si wanita saat di atas ranjang. Bahasa dan nada bicara yang kasar, kata-kata yang menyakitkan maupun kritik dapat membuat wanita kesulitan terangsang dan bergairah saat bercinta.

4. Orgasme itu nggak perlu-perlu amat
Banyak pria yang merasa bahwa pasangan terbaik adalah pasangan yang bisa membuat istrinya mencapai klimaks. Memang rasanya luar biasa jika pasangan bisa sama-sama memperoleh momen seperti itu tapi bagi wanita itu bukanlah kebutuhan utama.

Faktanya banyak wanita yang merasa tertekan karena pasangan atau bahkan dirinya sendiri ingin mencapai orgasme. Terkadang mereka lebih memilih untuk lebih lama melakukan foreplay.

Trik Sederhana Agar Pasangan Tahan Bercinta

Achmad Alimy
Rabu, 03/10/2012 20:00 WIB

Ilustrasi (dok: Thinkstock)
 Tak semua pasangan suka quick sex atau seks singkat. Banyak yang lebih suka menghabiskan waktu lebih lama di atas ranjang.

Tapi tak banyak yang tahu bagaimana caranya memperpanjang durasi permainan karena biasanya sekali terangsang, sejumlah pasangan tak bisa menahan diri untuk melakukan penetrasi.

Namun sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Researchmengemukakan bahwa pasangan yang menghabiskan waktu untuk bercumbu dan melakukan banyak foreplay sebelum bercinta ternyata lebih tahan lama di atas ranjang ketimbang pasangan yang hanya terfokus pada seks.

Untuk memperoleh kesimpulan itu peneliti menanyakan kepada lebih dari 8.000 pria dan wanita tentang seberapa lama durasi bercinta mereka dengan pasangannya dan seberapa banyak foreplay yang mereka lakukan sebelum penetrasi.

Kemudian partisipan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenis bercinta yang mereka lakukan yaitu seks dasar (berciuman, bercumbu lalu penetrasi vagina), seks dasar plus seks oral, hanya penetrasi dan seks plus-plus dengan menggunakan berbagai rangsangan dan foreplay.

Dari situ peneliti mengetahui bahwa partisipan yang paling tahan lama berada di atas ranjang adalah kelompok partisipan yang menggunakan berbagai metode foreplay.

Secara keseluruhan durasi seks ini rata-rata bertahan selama 30 menit; diikuti oleh pasangan yang melakukan seks dasar plus seks oral dengan waktu 28 menit; 17,5 menit (seks dasar) dan 11,5 menit untuk pasangan yang hanya melakukan penetrasi saat bercinta.

Yang bisa Anda lakukan adalah memanfaatkan A-spot yang dimiliki istri Anda. Jika Anda berhasil maka dijamin keduanya akan terpuaskan secara maksimal. Para pakar mempercayai jika A-spot ini terletak di bagian dalam vagina yang paling dekat dengan titik pusarnya.

Sekali Anda berhasil mencapai A-spot itu maka istri Anda akan 'basah' seketika, ungkap pakar seks Tracey Cox.

"Letakkan satu jari Anda ke dalam vagina pasangan sejauh yang dia rasa nyaman. Lalu gunakan jari Anda untuk mengeksplor dinding depan vagina pasangan," terangnya seperti dilansir dari menshealth, Rabu (3/10/2012).

Setelah itu, lipatgandakan sensasi kenikmatannya dengan menempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda ke dalam vagina pasangan kemudian tahan ibu jari Anda di atasnya. Metode ini akan membuat jari-jari Anda lebih pas mencapai dinding vagina sekaligus merangsang A-spot dan G-spot secara bergantian.

Gunakan juga ibu jari Anda untuk merangsang klitoris pasangan secara lembut dan perlahan-lahan.
5. Wanita tak suka pria terlalu serius saat bercinta
Pria seringkali kedapatan terlalu serius memikirkan soal seks atau ketika melakukannya. Padahal bercinta sambil bermain-main dan tertawa bersama pasangan justru akan memberikan kepuasan lebih.

Hal ini juga akan membuat setiap momen intim pasangan menjadi menyenangkan dan merilekskan sehingga beban untuk melakukan performa yang baik di atas ranjang yang ditanggung keduanya takkan terasa berat lagi.

6. Wanita suka diberi sentuhan lembut tapi tak melulu soal seks
Daripada sekedar penetrasi, wanita lebih memilih bercumbu, bergandengan tangan ataupun berciuman. Tapi banyak wanita yang mengeluh suaminya tak pernah melakukan hal-hal semacam itu, kecuali saat foreplay.

Karena tak banyak pria yang sensitif, Anda tentu harus memberikan contoh kepadanya agar si dia menyadari nikmatnya sentuhan yang diberikan pasangan dan perlu digarisbawahi bahwa sentuhan ini tak bersifat seksual.

Misalnya dengan memberikan pijatan pada wajah serta rambutnya secara lembut maka dengan begitu dia akan merasakan kenikmatan sentuhan dan di lain waktu, dia akan mengetahui apa yang Anda sukai dan inginkan.

7. Perhatian hangat setelah bercinta itu penting
Kebutuhan seorang wanita akan momen-momen lembut seperti di atas memang melebihi keinginannya untuk bercinta. Akibatnya banyak wanita yang juga mengeluhkan pasangannya yang langsung tertidur setelah sama-sama mencapai klimaks.

Pada dasarnya hal ini dikarenakan sejak menjelang ejakulasi hingga setelah ereksi, perubahan sistem dalam tubuh pria berjalan begitu cepat sedangkan pada wanita fase ini terjadi secara bertahap.

Kendati begitu, jika Anda tak ingin si dia langsung tertidur setelah bercinta, katakan padanya secara perlahan-lahan. Jika tidak, tidurkan dirinya di lengan Anda selama beberapa menit lalu bangunkan dia dengan lembut.

Apa Maunya Perempuan Saat Intim? Lihat Saja 4 Hal Ini

Achmad Alimy
Selasa, 02/10/2012 19:26 WIB

(Foto: Thinkstock)
 Wanita sering digambarkan pihak kurang mengerti soal bercinta. Padahal keinginan wanita juga perlu diketahui pasangannya. Apa saja itu?

"Pencitraan terhadap wanita yang diumbar di berbagai media, kurangnya edukasi tentang seks hingga stigma budaya membuat wanita merasa kurang nyaman mengekspreksikan apa yang mereka inginkan saat bercinta," ungkap Niels Teunis, seorang asisten profesor di bidang studi seksualitas manusia di San Francisco State University, AS.

Sebagian wanita juga berpikir jika mereka memberikan saran tentang bagaimana cara 'memperlakukannya' di atas ranjang tentu akan membuat suami mereka terhina, bahkan bisa jadi minder dan malas bercinta dengannya.

Para pria juga dituntut untuk bisa membaca situasi dan kondisi pasangan, terutama sebelum bersiap naik ke atas ranjang atau memulai foreplay agar nantinya Anda dan pasangan sama-sama mendapatkan kepuasan secara maksimal

Perhatikan ke-4 tanda yang dilansir dari menshealth, Selasa (2/10/2012) ini dan Anda pun siap mengguncang dunianya!

1. Matanya
Mempertahankan kontak mata adalah bukti adanya koneksi antarpasangan. "Tapi jika si dia berpaling itu bisa berarti 'cobalah cara lain'," ujar Erica Neuman, seorang edukator seksualitas.

Kecuali jika si dia hampir mencapai orgasme maka mata yang terpejam berarti 'kerja yang bagus'.

2. Tangannya
"Jika saya merasakan sesuatu yang tak ingin saya akhiri maka saya menyentuhnya dengan memberi tekanan lebih banyak. Sebaliknya jika saya tak suka dengan apa yang sedang terjadi maka takkan memberi reaksi yang menggairahkan padanya," kata Tina (24).

Untuk itu amati cara tangannya menggenggam, mendorong atau mencakar ketika Anda melakukan sesuatu yang si dia sukai. Lalu ingatlah selalu apa yang Anda lakukan itu dan sering-seringlah mempraktikkannya karena bisa jadi itu adalah hal-hal yang pasangan sukai saat bercinta.

3. Imajinasinya
Agar bisa leluasa bercinta, wanita seringkali merasa harus menjadi sebuah karakter (persona) baru yang berbeda dengan karakternya sendiri. "Menurut mereka, ini bisa jadi cara yang lebih aman untuk berkomunikasi secara seksual," ungkap Neuman.

Anda bisa mendorongnya untuk bermain peran. Dengan begitu mungkin si dia akan merasa lebih rileks untuk menunjukkan atau mengatakan apa yang dia inginkan di atas ranjang.

Atau jika Anda mencoba menggunakan video porno untuk memberikan rangsangan tambahan kepadanya, mintalah si dia untuk menunjuk posisi atau variasi seks apa yang dia inginkan dari video itu.

4. Inisiatifnya
Perhatikan apa yang dia lakukan untuk membuat Anda terangsang. Biasanya wanita-wanita semacam ini suka melakukan sesuatu yang nantinya juga dilakukan pasangan kepadanya.

Misalnya, "Jika saya menggigit leher atau menjilati putingnya, itu berarti saya suka dengan itu dan saya ingin dia melakukan hal yang sama kepada saya," tandas Rose (32 tahun).

Survei: Perilaku Seks Orang Amerika Berisiko

Achmad Alimy
Kamis, 27/09/2012 09:28 WIB

ilustrasi (foto: Thinkstock)
Meski sama-sama suka bercinta, baik pria maupun wanita seringkali memiliki pandangan yang berbeda tentang aktivitas intim ini. Salah satunya adalah pria lebih sering orgasme saat bercinta dengan melibatkan penetrasi vagina sedangkan wanita lebih bisa orgasme ketika terlibat dalam hubungan seksual yang melibatkan berbagai posisi atau variasi aksi.

Hal ini diungkap sebuah studi baru yang dilakukan peneliti dari Indiana University. Studi bertajuk National Survey of Sexual Health and Behavior (NSSHB) ini merupakan salah satu studi tentang perilaku seksual yang paling komprehensif dalam dua dekade belakangan dan berhasil mendokumentasikan 40 kombinasi perilaku seksual serta penggunaan kondom pada 5.865 remaja dan orang dewasa berusia 14-94 tahun di AS.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine tersebut, satu dari empat hubungan seksual di AS menggunakan pelindung meski satu diantaranya dilakukan oleh pasangan tak resmi.

"Data tentang perilaku seksual dan penggunaan kondom pada masyarakat Amerika ini sangat dibutuhkan oleh para penyedia layanan kesehatan untuk menghadapi isu-isu seperti HIV, infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan," ungkap Michael Reece dari Centre for Sexual Health Promotion seperti dilansir dari timesofindia, Senin (24/9/2012).

Debby Herbenick dari CSHP juga menimpali, "Studi ini juga menunjukkan bahwa ternyata kondom biasanya digunakan dua kali lebih sering dengan pasangan tak resmi daripada dengan pasangan resmi, bahkan tren ini terlihat konsisten, baik bagi pria maupun wanita dari berbagai kelompok usia dalam rentang waktu 50 tahun."

Selain itu, dalam laporan studi terlampir fakta bahwa orang dewasa yang memakai kondom saat bercinta lebih cenderung menilai gairah, kepuasan dan orgasme secara lebih positif daripada bercinta tanpa menggunakan kondom.

Menjelang lansia, banyak orang dewasa yang masih aktif melakukan hubungan seksual, bahkan mereka dilaporkan mempraktikkan berbagai perilaku seksual dengan tipe pasangan yang berbeda-beda, kendati orang dewasa yang usianya di atas 40 tahun diketahui memiliki kesadaran untuk menggunakan kondom paling rendah diantara kelompok usia lainnya.

Lagipula meski mereka tak begitu mengkhawatirkan soal kehamilan tapi temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan upaya edukasi terkait dengan risiko infeksi menular seksual yang bisa terjadi pada pasangan usia berapapun berikut pencegahannya.

Cara untuk Mendapatkan Kepuasan Bercinta

Achmad Alimy
Senin, 24/09/2012 20:00 WIB

(Foto: Thinkstock)
 Hubungan seks akan terasa hambar jika masing-masing pasangan tidak mendapatkan kepuasaan yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama bersama pasangan untuk memperoleh kepuasan ketika berhubungan seks.

Berikut 4 hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan kepuasan secara seksual, seperti dilansir sheknows, Senin (24/09/2012) antara lain:

1. Pelajari sendiri apa yang Anda sukai
Kunci untuk mendapatkan seks yang hebat adalah dengan mengetahui dan mempelajari sendiri apa yang Anda sukai. Anda juga dapat bereksperimen sendiri dengan cara masturbasi agar benar-benar memahami teknik yang membuat Anda senang.

Anda juga dapat mempelajarinya bersama pasangan dengan mencoba berbagai posisi, waktu yang berbeda sepanjang hari dan menghabiskan lebih banyak waktu mencari tahu apa yang terbaik untuk tubuh Anda.

2. Mencintai tubuh Anda
Kepuasan seksual turun secara drastis ketika seseorang merasa tidak percaya diri dengan kondisi tubuhnya. Daripada terus berpikiran negatif tentang apa yang kurang dari diri Anda, lebih temukan hal-hal positif yang membuat Anda lebih percaya diri.

Cintailah tubuh Anda dan berfokus pada hal-hal positif tentang tubuh agar Anda dapat menikmati seks dan menemukan kepuasan seksual.

3. Fokuskan pikiran
Seseorang yang ketika berhubungan seks selalu dibebani oleh pikiran akan pekerjaan dan urusan rumah tangga, tidak akan dapat mencapai kepuasan seksual yang diiidam-idamkannya.

Oleh karena itu, Anda perlu menyelesaikan pekerjaan dan membereskan semua urusan rumah tangga terlebih dahulu sebelum melakukan seks. Jika pikiran terlepas dari beban dan berfokus pada seks, Anda akan mendapatkan kepuasan seksual seperti yang Anda inginkan.

4. Mengkomunikasikan kebutuhan Anda kepada pasangan
Mungkin Anda menginginkan foreplay yang lebih lama dari biasanya tetapi pasangan ingin segera menyelesaikan seks dan pergi tidur. Hal ini tentu tidak dapat menghantarkan Anda dan pasangan terhadap kepuasan bercinta. Sehingga perlu komunikasi yang baik antara Anda dan pasangan tentang kebutuhan masing-masing di kamar tidur.

Lakukan Ini Saat Gairah Kadar Libido Turun

Achmad Alimy
Jumat, 21/09/2012 19:30 WIB

(Foto: Thinkstock)
 Semakin bertambahnya usia, kadar libido atau gairah seksual seseorang juga akan mengalami penurunan. Tetapi hal tersebut bukanlah konsekuensi permanen yang memaksa Anda menyerah untuk seks, sehingga Anda perlu menyalakan kembali libido ketika memasuki usia paruh baya.

Sebuah studi yang dilakukan terhadap pria dan wanita menikah menunjukkan bahwa 87 persen pria dan 89 persen wanita mengalami penurunan gairah seksual yang signifikan ketika mencapai usia paruh baya atau sekitar 60-64 tahun.

"Dua hormon yang mempengaruhi fisiologi seksual pria dan wanita yaitu testosteron dan estrogen akan menurun ketika seseorang mencapai usia paruh baya. Hal tersebut mengakibatkan penurunan libido dan perubahan respons seksual," jelas Dr Marilyn Mitchell, seorang praktisi seks, seperti dilansir sheknows, Jumat (21/09/2012).

Kesehatan seksual adalah faktor kompleksitas yang mencakup tubuh dan pikiran. Menurut Dr Mitchell, usia paruh baya akan mengalami tantangan di empat komponen seksualitas, yaitu:

1. Persepsi diri
2. Perilaku seks
3. Hasrat seksual (libido)
4. Respon seksual

Untuk meningkatkan kesehatan seksual dan menghidupkan libido kembali, keempat komponen ini harus ditangani.

Dr Mitchell menyarankan untuk mencari bantuan profesional dalam menangani 4 masalah pada komponen seksualitas tersebut, yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Obat-obatan
Obat yang biasanya digunakan termasuk suplemen testosteron bioidentik, baik oral maupun krim. Obat ini biasanya disertai pengobatan hormonal dengan estrogen atau progesteron bioidentik dalam bentuk oral atau krim untuk perawatan eksternal pada vagina.

2. Terapi herbal
Terapi herbal adalah penggunaan bahan-bahan herbal yang memiliki khasiat untuk meningkatkan libido dan kesuburan seperti ginseng Cina dan yohimbe. Ashwaganda juga membantu meningkatkan respon seksual jangka panjang.

Konsultasikan dengan seorang ahli herbal dan dokter sebelum Anda mengambil suplemen herbal untuk mengetahui apakah kandungannya berbahaya atau tidak.

3. Terapi seks
Seorang terapis dapat mengajarkan dengan pendekatan perilaku yang dapat membantu meningkatkan kepuasan seksual, misalnya perubahan dalam foreplay. Terapi juga dapat mengakomodasi perubahan yang terjadi pada masing-masing pasangan seiring bertambahnya usia dan menghidupkan kembali minat terhadap seks.

4. Terapi energi
Terapi energi dapat menawarkan penyembuhan dan peningkatan kesehatan seksual dan hubungan keintiman. Terapi energi dapat membantu memperbaiki koneksi seksualitas dengan fisik, emosional, dan tingkat spiritual.

Gagal Orgasme pada Perempuan Bisa Dipicu oleh 5 Hal Ini

Achmad Alimy
Selasa, 25/09/2012 09:26 WIB

ilustrasi (foto: Thinkstock)
 Dibanding pada laki-laki, serba-sebi orgasme pada perempuan jauh lebih misterius dan tidak pernah ada habisnya untuk dibahas. Termasuk ketika beberapa perempuan susah mencapai orgasme, penyebabnya bukan cuma karena kurang terangsang.

Beberapa hal yang bisa membuat permepuan susah orgasme saat berhubungan seks adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Yourtango, Selasa (25/9/2012).

1. Penyakit
Berbagai jenis penyakit kronis mulai dari diabetes mellitus, multiple schlerosis, kanker dan cedera tulang punggung bisa merusak fungsi seksual para perempuan. Bukan cuma secara fisik saja, tetapi juga secara psikologis sebab kadang adanya penyakit tersebut bisa mengurangi rasa percaya diri.

2. Obat-obatan
Beberapa obat memiliki efek samping yang membuat perempuan jadi kurang peka terhadap rangsang seksual. Contohnya obat-obat untuk mengontrol tekanan darah, antialergi dan beberapa jenis psikotropik terutama golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI) yang memang dilaporkan sering memicu gangguan orgasme.

3. Penuaan
Seiring bertambahkan usia, perempuan makin sedikit memproduksi esterogen. Menurunnya hormon seks permepuan tersebut membuat aliran darah ke berbagai titik sensitif berkurang, sehingga kepekaannya terhadap rangsang seksual juga menurun.

4. Anggapan orgasme pada perempuan adalah tabu
Nilai-nilai negatif tentang seks kadang tertanam sejak kecil sehingga tanpa sadar mempengaruhi cara seseorang merespons situasi erotis. Misalnya menjauhi hal-hal berbau seksual untuk menghindari kesan sebagai permepuan nakal, lalu justru mengalami kesulitan saat seharusnya menikmati.

5. Tidak nyaman dengan keintiman
Seseorang akan sulit untuk merasa lepas saat berhubungan seks jika tidak bisa mentoleransi keintiman dalam situasi non-seksual, misalnya terlalu pemalu. Bisa juga karena punya trauma yang menyakitkan di masa lalu, misalnya pernah mengalami pelecehan seksual.

6. Menyimpan amarah dan kebencian
Berbagai permasalahan di luar ranjang seringkali muncul dan sangat mempengaruhi kehidupan seksual di atas ranjang. Meski tetap berhubungan seks misalnya, beberapa perempuan cenderung menahan diri untuk tidak terlalu menikmati karena diam-diam sedang marah dengan pasangannya.